Senin, 22 Maret 2010

Internet Ancam Kehidupan Satwa Liar

DOHA - Internet telah menjelma menjadi ancaman bagi kehidupan satwa liar di dunia. Perburuan liar terhadap satwa-satwa yang dilindungi kian menggila karena banyaknya transaksi perdagangan ilegal satwa yang dilindungi di dunia maya.
"Internet memiliki dampak yang sangat luas, seekor bayi singa bisa dengan mudah diperdagangkan di internet," kata Paul Tood, Campaign Manager International Fund for Animal Welfare (IFAW) dalam acara Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) di Doha Qatar.
Tak hanya seekor bayi Singa, produk-produk dari satwa liar juga banyak diperjualbelikan seperti gading gajah, dan tulang harimau.


Konvensi yang dihadiri perwakilan 175 negara itu mendesak agar perdagangan satwa liar di internet dihentikan. Situs-situs yang menawarkan penjualan binatang harus diblokir.
"Internet menjadi faktor dominan dalam penjualan spesies yang dilindungi, suatu saat akan tiba waktunya ketika suatu negara akan melakukan ekspor satwa dalam jumlah yang besar dengan negara lain," kata Todd.
IFAW sendiri lanjut Tood telah melakukan survei, penjualan satwa seringkali terjadi melalui situs lelang, chat rooms, bahkan di situs iklan. Demikian dilansir Straits Times, Senin (22/3/2010).
Negara-negara yang tercatat memperjualbelikan satwa di situs antara lain, China, Amerika Serikat, Rusia dan Australia. Satwa tersebut dipasok dari benua Afrika.


Terima kasih telah membaca artikelnya. Jangan lupa jika ingin copas, cantumkan sumbernya ya. Juga dipersilakan untuk berkomentar tentang artikel ini. Follow twitter saya @alamni_

Dapatkan Domain co.cc Secara GRATIS, Tentukan sendiri namanya  

Berlangganan Via RSS

Atau Berlangganan gratis Via Email Di bawah ini. dengan begitu anda tidak akan tertinggal update dari Share-I

Powered by FeedBurner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar semua!!!!!!!
tinggalkan komen dan kritik dan saran disini. jangan lupa, jika ingin mengcopy paste artikel, jangan lupa tuliskan sumbernya. kasian, dah capek-capek bikin penulisnya.